TEKS BERJALAN


Selasa, 19 Juni 2012

Kota Terlarang: Istana Yang Tak Lagi Bernyawa

1314968812954062123 



Pintu Gerbang Utama Kota Terlarang
Forbidden City, sebetulnya bukanlah benar-benar sebuah kota, melainkan komplek istana yang saking besar dan luasnya hingga tampak seperti sebuah kota kecil. Di sebut sebagai Kota Terlarang karena selama hampir 500 tahun, yakni sejak pemerintahan Dinasti Ming hingga Qing, dua dinasti terakhir di China, komplek istana ini tertutup untuk umum. Hanya kalangan tertentu saja yang diperkenankan memasuki komplek istana.
Karena terlalu luasnya komplek istana ini, sehingga untuk berjalan kaki dari pintu gerbang utama sampai dengan pintu keluar saja membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Dengan berjalan kaki dari pintu gerbang selatan hingga gerbang utara, menghabiskan waktu kira-kira dua setengah jam-an.
13149690232126664160
Dibangun sejak tahun 1406 hingga tahun 1420, komplek istana yang memiliki total luas mencapai 720.000 m2 ini, keseluruhannya terdiri dari 980 bangunan yang meliputi 8.707 ruangan. Warna merah dan emas serta ukiran khas China mendominasi arsitekural bangunan-bangunan dalam istana. Betul-betul luas dengan bangunan-bangunan utama yang masih kokoh dan megah, serta tata letak ruangan yang begitu detail. Sungguh mahakarya manusia masa lampau yang luarbiasa.
13149691461464192439
Namun sayang, di balik kesempuranan dan kemegahannya, Kota Terlarang kini tak lebih dari komplek bekas istana, simbol kedigdayan bangsa China di masa lalu. Tak ada lagi ruh-ruh tradisi yang tersisa di sini. ketika memasuki gerbang utama tidak ada satu pun kegiatan yang berkaitan dengan tradisi dan budaya China sedang berlangsung di komplek istana. Sejak Revolusi 1911 serta keruntuhan Dinasti Qing, disusul dengan berdirinya Republic of China yang kemudian berganti menjadi People’s Republic of China pada tahun 1949, menyusul kemudian Revolusi Kebudayaan yang didengungkan oleh Mao Zedong, Pendiri Partai Komunis China, pada tahun 1966 – 1976 telah benar-benar merombak total wajah serta arah sejarah bangsa China. Bahkan untuk menghargai jasanya, di atas gerbang selatan komplek istana kini terpampang foto sang pemimpin revolusi tersebut yang berukuran super besar.
1314970228983295065

sumber : 
http://sejarah.kompasiana.com/2011/09/03/kota-terlarang-istana-yang-tak-lagi-bernyawa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar