just drag
toucholic
Situasi di Semanjung Korea nampaknya semakin mencemaskan
Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan. Akankah Amerika dan Cina
terlibat kembali dalam konflik bersenjata sebagaimana terjadi pada era
1950-1953? Ketika itu, Korea Utara dengan bantuan sepenuhnya dari Cina,
mencoba menggempur pertahanan Korea Selatan yang didukung Amerika
Serikat.
| |
Namun ketika
itu, dengan dukungan militer Amerika, Korea Selatan berhasil memukul
mundur Korea Utara ke Sungai Jalu, sehingga Cina tidak bisa lain
menerima kondisi statusquo yang terjadi.Padahal waktu itu, Panglima
Perang Amerika di Asia Pasifik Jenderal McArthur sebenarnya bernafsu
untuk menghabisi Cina sampai ke negaranya sendiri. Hanya saja, Presiden
Harry Truman menolak gagasan gila-gilaan McArthur karena bisa memicu
perang dunia ketiga. Meski demikian, gencatan senjata Korea Selatan dan Korea Utara tersebut bukan berarti tercapainya perdamaian kedua korea. Sewaktu-waktu, dengan dipicu oleh isu yang cukup sensitif,kedua korea tersebut setiap saat bisa kembali ke medan perang untuk saling menghancurkan. Inilah yang terjadi ketika Korea Utara secara sepihak melakukan uji coba senjumlah senjata rudalnya. Bahkan bukan itu saja, Korea Utara juga menguji coba bom nuklirnya, sehingga memicu kecaman Dewan Keamanan Nasional. Korea Utara sepertinya cukup kesal dengan bergabungnya militer Korea Selatan dalam prakarsa keamanan proliferasi atau Proliferation Security Initiative (PSI) yang disponsori Amerika Serikat. Melalui payung PSI ini, Korea Selatan berhak mencegat kapal-kapal Korea Utara yang diduga membawa bahan-bahan persenjataan nuklir dan rudal. Menurut dalih Korea Selatan, kebijakan PSI ini terpaksa ditempuh karena militer Korea Utara menolak untuk menghentikan pengembangan teknologi nuklir dan rudalnya. |
Hingga apabila dibukakan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiya (21) ayat 96)Ayat ini mengindikasikan bahwa Ya’juj dan Ma’juj muncul bukan dari bawah. Tapi dari atas. Dan kata “seluruh tempat yang tinggi” dapat diasumsikan bahwa mereka bukan muncul dari atas gunung tertentu. Namun lebih berkonotasi seperti turunnya air hujan.