Saya pribadi mengakui sulitnya berlaku ikhlas, walaupun berusaha terus melatihnya, ikhlas adalah bersabar ketika kekurangan, memberi tanpa berharap pamrih, tersenyum di kala di lecehkan dan didzolimi, tapi untuk yang terakhir itu umumnya tidak semua kita bisa melakukannya bahkan justru yang timbul adalah emosi tak terkendali.
Timbulnya perselisihan biasanya karena sulitnya kita berlaku ikhlas, perselisihan dengan Tuhan karena tidak menerima dengan kekurangannya, kekurangan harta, kekurangan fisik, dll
Dalam hubungan sosial kemasyarakatan perselisihan juga timbul karena masing masing sulit berlaku ikhlas, ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan masing masing dan cenderung menganggap diri dalam posisi paling benar dan merekalah yang salah.
Coba kita perhatikan ketika anak anak kita mengadu, pasti mereka saling mengatakan dia salah dan aku benar, tetapi setelah kita mengetahui duduk persoalannya umumnya dua duanya salah walaupun alasan keduanya benar.
Dan menjadi hal umum ketika kita tidak menerima saat kita direndahkan, harga diri kita di injak injak, keluarga kita di hina dina, tapi sesungguhnya ketika kita ikhas dan bersabar hasilnya adalah sangat luar biasa.
Kisah para rosul dan orang orang salih yang diabadikan dalam ayat ayat Al-quran telah memberi gambaran tentang hebatnya mereka berlaku ikhlas, tentang kisah Zakariya yang berharap putra, kisah Ayub yang dimiskinkan dan dibutakan matanya oleh Allah SWT, Yusuf yang tertimpa fitnah Zulaikha , Maryam yang mengandung Isa tanpa bapak , hingga Rosulullah SAW yang kita tahu banyak di dholimi, di ludahi, dilempari batu bahkan hendak di bunuh.
pernah dii uraikan salah satu ustadz dalam sebuah kajian bahwa :
- Ikhlas akan mendatangkan maghfiroh dari Allah Ta’ala
- Dengan keikhlasan Allah Ta’ala akan menjaga seorang hamba dari keburukan
- Niat yang ikhlas akan memperbesar pahala seseorang
- Niat yg ikhlas akan merubah perkara yang mubah menjadi perkara ibadah
- Hamba yang ikhlas akan berbahagia di dunia dan akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar