Kasus
Anti Hallyu (bintang Korea) di Jepang kembali membesar karena masalah kepemilikan atas pulau
Dokdo/Takeshima
di Korea dan Jepang. Hal ini telah membuat polik diantara kedua negara
semakin memanas, para politisi Jepang tanpa henti menyarankan warga
negara mereka untuk memboikot hallyu bersama-sama.
Dokdo atau Takeshima adalah sebuah kepulauan berbatuan yang terletak
di antara Jepang dan Korea. Korea sendiri sudah menempatkan anggota
Coast Guard sejak 1952. Mereka juga mendirikan kantor polisi nasional,
tenaga administrasi, dan staf mercusuar di pulau tersebut, namun sampai
sekarang Jepang telah terus mengklaim kedaulatan atas Dokdo.
Pulau ini telah lama menjadi subyek sengketa teritorial antara kedua
negara, dan setiap komentar resmi mengenai pulau dari salah satu negara
dengan mudah akan meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah. Namun,
beberapa selebriti top Korea baru-baru ini bersuara lantang untuk negara
mereka mengenai Dokdo, menyuarakan pendapat mereka tentang topik yang
sangat sensitif ini.
Dalam melakukannya, mereka menempatkan resiko popularitas mereka di
Jepang berkurang. Padahal Jepang merupakan salah satu pasar K-Pop
terbesar di dunia. Kini, pers lokal Jepang bahkan membuat artikel
tentang selebriti “anti-Jepang,” beberapa diantaranya bahkan telah
dilarang memasuki negara itu.
Perusahaan pertelevisian dan praktisi industri ini sibuk
bertanya-tanya bagaimana para warga negara Jepang menghadapi saran
tersebut dan Dewan Perwakilan Rakyat Jepang juga telah mendiskusikan
untuk tidak memberikan visa bekerja bagi para bintang hallyu.
Korban pertama perubahan kebijakan ini adalah Song Il Guk. Pada tanggal 15 Agustus kemarin,
Song Il Guk berpartisipasi pada acara “
Swim to Dokdo”
(Berenang ke Dokdo) untuk merayakan hari kemerdekaan Korea. Setelah
acara ini, perusahaan pertelevisian Jepang, BS Nitpon dan BS Japan
membatalkan acara yang menghadirkan Song Il Guk. Lebih lanjut lagi,
wakil Mentri Luar Negeri Jepang,
Tsuyoshi Yamaguchi mengumumkan,
“Maafkan saya, tetapi mulai saat ini ia akan sulit menjejakkan kakinya
ke Jepang. Kurasa ini apa yang diinginkan oleh para warga negara
Jepang.”
Bintang hallyu lainnya juga terkena imbas dari ketegangan politik yang sedang berlangsung ini. Konferensi pers
Jang Geun Suk
untuk kartu kredit Sumimoto Mitsui yang dijadwalkan akan digelar pada
tanggal 22 Agustus kemarin ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Beberapa media cetak tidak henti-hentinya memberitakan cerita-cerita
mengenai bintang-binta halyu seperti
Bae Yong Joon,
Kwon Sang Woo, dan
Girls Generation
serta performance mereka sebelumnya atau dikenal sebagai dikenal
sebagai sikap politik terhadap Dokdo/Takeshima, dan mencoba untuk
membuat propaganda melawan mereka.