TEKS BERJALAN


Senin, 21 November 2011

gizi buruk di indonesia

“Hampir lima juta balita di Indonesia menderita kekurangan gizi dan 1,8 juta yang kurang gizi tersebut bersifat irreversible. Salah satu gejala dari kekurangan gizi yang irreversible itu adalah perkembangan otak balita yang lambat. Akhirnya, jangan heran kalau generic cialis prices banyak anak-anak yang imbisil dan debil (bodoh) di negeri ini.”


Begitulah pengantar awal dari dr. T.H Makmur Mohd. Zein, MKes, SKM, PKK ketika memberikan bimbingan tentang gizi kepada saya dan teman-teman  yang sedang menjalankan kepanteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Sungguh sangat miris mendengar kenyataan tersebut. Mengingat negara kita Indonesia adalah negara kaya dengan hasil yang alamnya melimpah. Indonesia adalah negara agraris, tapi lebih dari 37 persen anak Indonesia usia 0-5 tahun (balita) kekurangan gizi yang ditandai dengan bentuk fisik stunted atau tinggi badan tidak sesuai dengan umur.
Selain itu dibeberapa propinsi masih ada kasus gizi buruk pada balita di atas prevalensi nasional (5,4 persen). Misalnya, Aceh dengan angka 10,7 persen, NTT (9,4 persen), NTB (8,1 persen), Sumatera Utara (8,4 persen), Sulawesi Barat (10 persen), Sulawesi Tengah (8,9 persen), dan Maluku (9,3 persen). Ada juga provinsi yang kasus gizi buruk maupun kurang gizinya cukup diflucan dosage tinggi. Yakni, NTT, NTB, Sulteng, dan Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar